Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN) serta Pemerintah Sulawesi Tengah dan Kabupaten Parigi Moutong untuk mempromosikan ekspor durian ke Thailand. Ini merupakan langkah yang sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada hilirisasi berbasis UMKM, kemitraan, dan ekspor. Inisiatif ini diumumkan oleh Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Har
imba Rachman saat Pelepasan Ekspor Perdana Durian Tahun 2024 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
APDURIN berhasil melakukan ekspor ini dengan dukungan dari empat usaha yang dinaunginya, yaitu PT Herofruit Sumber Sukses, PT Silvia Amerta Jaya, PT Amerta Nadi Argo Cemerlang, dan PT Ammar Durian Indonesia. Kemitraan ini penting untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha durian, melalui berbagai bentuk dukungan seperti penyediaan bahan baku, pemasaran, pengembangan teknologi, dan pembangunan ekosistem rantai pasok produksi.
Hanung menekankan pentingnya model kemitraan ini dalam mendorong ekspor UMKM, seiring dengan pertumbuhan pasar global untuk durian yang diperkirakan akan naik sebesar 7,1 persen dari tahun 2020 hingga 2026. Kabupaten Parigi Moutong, dengan kondisi agronomis yang ideal, berpotensi menjadi lokasi utama untuk produksi durian.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memilih komoditas unggulan di wilayahnya dan meningkatkan nilainya untuk tujuan ekspor. Hanung juga berharap model ini dapat direplikasikan untuk komoditas lain di kabupaten yang berbeda atau dengan komoditas yang berbeda di kabupaten yang sama.
Bupati Parigi Moutong, diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Mohammad Yasir, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah maju untuk meningkatkan kualitas produksi durian di Parigi Moutong. Kabupaten ini memiliki potensi besar di sektor pertanian, dengan 3.833 hektare perkebunan durian yang menghasilkan sekitar 305.419 ton durian per tahun.
Yasir menyatakan bahwa Parigi Moutong menawarkan berbagai varietas durian lokal dan unggulan nasional yang telah menjangkau pasar nasional dan internasional. Ia berharap pemerintah dapat membantu dalam pemasaran produk pertanian dan perkebunan, terutama durian, untuk mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing petani lokal.
Aditya Pradewo dari APDURIN mengakui bahwa dur
ian dari Parigi Moutong memiliki kualitas setara, bahkan lebih baik dari Malaysia dan Thailand. Namun, tantangannya adalah memenuhi standar internasional agar dapat diekspor langsung ke negara-negara seperti China. Aditya menekankan perlunya kolaborasi untuk mendorong UMKM agar dapat menjaga kualitas produk durian agar tetap stabil dan memenuhi standar internasional.
Dengan kolaborasi antara KemenKopUKM, APDURIN, Pemerintah Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Parigi Moutong, upaya ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi petani dan pelaku usaha durian di Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan memperluas jangkauan pasar mereka ke tingkat internasional.
Menyambung topik mengenai inisiatif ekspor durian Parigi Moutong oleh KemenKopUKM dan APDURIN, peran penting Nomor Induk Berusaha (NIB) menjadi kunci dalam memudahkan proses ekspor bagi pelaku usaha, termasuk di sektor pertanian seperti durian. NIB, yang dapat didaftarkan secara online, memungkinkan pelaku usaha di Indonesia untuk mengakses pasar internasional dengan lebih efisien.
NIB adalah dokumen penting yang diperlukan oleh semua pelaku usaha di Indonesia, termasuk UMKM, untuk mengatur dan memudahkan proses bisnis mereka, baik di pasar lokal maupun internasional. Dengan NIB, pelaku usaha memiliki identitas usaha yang sah dan dapat mengakses berbagai fasilitas serta kemudahan dalam berbisnis, termasuk ekspor durian.

Kemudahan dalam mendaftarkan NIB online telah menjadi faktor pendukung bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai kota besar di Indonesia. Berikut adalah tag daftar NIB untuk beberapa kota besar di Indonesia:
- Daftar NIB Jakarta
- Daftar NIB Surabaya
- Daftar NIB Bandung
- Daftar NIB Medan
- Daftar NIB Makassar
Kota-kota ini mewakili sentra ekonomi yang beragam, dari pusat bisnis nasional hingga wilayah dengan potensi pertanian yang kuat. Dengan adanya fasilitas pendaftaran NIB online, pelaku usaha di kota-kota ini dapat lebih mudah mengembangkan bisnis mereka, termasuk dalam sektor ekspor seperti durian Parigi Moutong.
Kehadiran layanan untuk membantu dalam pendaftaran NIB semakin menambah kemudahan bagi para pelaku usaha yang ingin fokus pada pengembangan bisnisnya, tanpa harus dibebani proses administratif. Ini adalah langkah maju dalam memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia, sekaligus mendorong kemajuan ekonomi melalui sektor ekspor.